Puisi Ibu Sedih Menyentuh Hati: Terima Kasih atas Cinta dan Pengorbananmu

Puisi Ibu – Perjuangan seorang Ibu mulai dari mengandung, melahirkan, hingga merawat dan membesarkan kita dengan kasih sayang tidak dapat kita bayar dengan harta apapun. Puisi tentang Ibu hanyalah sebuah ungkapan hati kita atas cinta yang teramat sangat kepada beliau.


Setelah sebelumnya kita memberikan kumpulan puisi tentang ayah, kali ini kita akan persembahkan kumpulan puisi untuk Ibu. Yah, Ibu. Sosok yang melahirkan kita ke dunia ini. Orang yang paling kita cintai dalam hidup.


Sebagai putra-putri yang berbakti kepada Ibu, sudah sepantasnyalah kita berusaha membalas jasa-jasa beliau semampu dan sebisa kita. Puisi Ibu yang kita tuliskan disini hanya secuil di antara banyak cara yang bisa kita lakukan sebagai bukti cinta kita kepada Ibu. Silakan baca dan resapi setiap pesan dari puisi untuk Ibu di bawah ini.



Puisi Ibu


 Perjuangan seorang Ibu mulai dari mengandung Puisi Ibu Sedih Menyentuh Hati: Terima Kasih atas Cinta dan Pengorbananmu
©youtube.com


Saat ku menutup mata


Saat ku menutup mata bunda

Aku tak ingin mata itu melihat ku dengan penuh air

Saat ku menutup mata bunda

Aku tak ingin hati itu seakan tergores

Saat ku menutup mata bunda

Aku ingin bibir itu tersenyum

Aku tidak ingin engkau terluka


Bunda

Mungkin ini adalah lihatan yang sangat bagimu

Tapi aku tak ingin melihat dengan seakan tak sanggup melepaskanku


Bunda

Aku hanya ingin engkau merelakanku

Dan mengantar kan aku pulang ke rumahku dengan senyumm

Saat ku menutup mata bunda

Aku ingin kau tau bahwaku

Menyayangimu

Bahwa aku

Mencintaimu

Aku bahagia bisa jadi anakmu


(Oleh: Fahmi Mohd)


Bunda dalam cahaya


Dia wanita bernama cahaya

Hatinya memancar

Tergurat dalam doa-doa

Tangan kecilnya mengantar kami

di gerbang cahaya


Dia berjalan dengan cinta

Dia berjalan menerjang luka

Bahkan dia menempuh tanpa

batas rasa


Dialah Ibu dari segala cahaya

Ibu dari semua luka kami

Ibu dari jejak yang terukir

dalam tinta sejarah.


(Oleh: Romadona)


Ibu, malaikatku


Ibu…

Di sini kutulis cerita tentangmu

Nafas yang tak pernah terjerat dusta

Tekad yang tak koyak oleh masa

Seberapa pun sakitnya kau tetap penuh cinta


Ibu…

Tanpa lelah kau layani kami

Dengan segenap rasa bangga dihati

Tak terbesit sejenak fikirkan lelahmu

Kau terus berjalan diantara duri-duri


Ibu…

Tak pernah kuharap kau cepat tua dan renta

Tak pernah ku ingin kau lelah dalam usia

Selalu kuharapkan kau terus bersamaku

Dengan cinta berikan petuahmu


Ibu..

Kaulah malaikatku

Penyembuh luka dalam kepedihan

Penghapus dahaga akan kasih sayang

Sampai kapanpun itu..

Aku akan tetap mencintaimu..


(Oleh: Mosdalifah)


Puisi tentang Ibu


 Perjuangan seorang Ibu mulai dari mengandung Puisi Ibu Sedih Menyentuh Hati: Terima Kasih atas Cinta dan Pengorbananmu
©meetdoctor.com


Menagislah Bunda


Bunda,

aku memang tak melihat,

hari di mana kau dilahirkan,

tetapi aku yakin,

hari itu pastilah hari yang indah,

langit memerah jambu,

awan berdesakan hendak turun,

mentari mengerlingkan mata,

sorepun tak ingin

beranjak menjadi malam,

karena gembiranya dunia,

menyambut kehadiran wanita

mulia.


Bunda,

aku memang tak melihat,

hari di mana aku dilahirkan,

hari yang kau senyumi,

hari yang kutangisi,

hari yang tak pernah kunanti,

karena ketakutanku yang amat sangat,

tentang sebuah balas budi,

dan janji-janji bakti,

yang tak mungkin kupenuhi,

untuk mewujudkan harapanmu.


Bunda,

aku masih bisa melihat senyummu,

kurang lebih,

hampir sama seperti senyummu dulu,

ketika kau melahirkanku,

tetapi ijinkan aku bertanya,

bukankah bulan tak selamanya purnama?

dan embun pagi akan diteguk binatang melata,

akupun telah tak telanjang lagi,

karena berbaju tebal keangkuhan,

maka seyogyanya,

menangislah bunda.


Selamat Hari Ibu!


Ibu,

Kaulah yang

kubanggakan

Kaulah tempatku berpijak

Kaulah tempat sandaranku

Kaulah panutanku

segalanya bagiku…


Di tangan ibulah aku dapat merasakan betapa bahagianya aku

Masih mempunyai orang tua

Betapa senangnya aku melihat ibu tertawa lepas.


Betapa hancurnya

hatiku ketika melihat ibu menangis

Betapa ibu mengharapkanku menjadi orang yang berhasil

Setiap kali ibu menutup telepon dengan

berkata

”Belajar yang rajin ya!”


Ya Allah… Berkatilah ibuku, curahkanlah rahmat-Mu untuk ibuku.

Berkatilah pekerjaannya

dan buatlah supaya aku dapat berbakti kepada ibuku dengan

sepenuh hatiku.


Ya Allah, ke dalam tangan-Mu kuserahkan keluargaku…


Aamiin!!


*ditulis tepat di Hari Ibu”.


(Oleh: Rananda)


 Ibu


Beredar bintang di garisnya

Bulan bercahaya pada lintasnya

Waktu bergulir dalam takdirnya


Aku…

Terlahir dari manusia hebat

Sepertinya…

Merupakan anugerah terbesar Tuhan untukku

Menjadikanku pelipur lara jiwanya


Kau…

Perempuan hebat di jiwa lemahku

Menyayangi tanpa batas

Mendampingi di semua kisahku


Kau…

Perempuan terbaik dalam kerajaanku

Motivasi terbaik di setiap lika-liku hidupku


Ibu…

Aku mencintaimu

Terima kasih untuk semua waktu dan lelahmu


Ibu…

Aku mencintaimu.


(Oleh: Yulis Marika)


Puisi untuk Ibu


 Perjuangan seorang Ibu mulai dari mengandung Puisi Ibu Sedih Menyentuh Hati: Terima Kasih atas Cinta dan Pengorbananmu
©bagi-in.com


Cahaya Ibu


Cinta yang kau beri membuatku terasa hangat

Padahal dunia bernaung dengan kerasnya

Senyumanmu membuat diri ini nyaman

Walaupun letih yang kau sembunyikan terasa berat


Ibu,

Kau adalah cahaya satu-satunya di hidupku, tanpamu apa jadinya aku?


Maafkan aku yang tak mengingatnya

Saat kau mengganti popokku, memberiku Asi.. Menghiburku di kala aku menangis

Ibu, maafkan aku yang pernah berfikir kau membeciku di kala memarahiku


Terimakasih telah memayungiku selama ini

Mungkin saatnya aku berdiri tanpamu di kala aku terpukul kerasnya palu dunia


Dan harapanku kau jangan pergi

Sampai saat nanti kau menangis bahagia karenaku


(Oleh: Rananda)


Puisi untuk Ibu


Ibu…

adalah wanita yang telah melahirkanku

merawatku

membesarkanku

mendidikku

hingga diriku telah dewasa


Ibu…

adalah wanita yang selalu siaga tatkala aku

dalam buaian

tatkala kaki-kakiku belum kuat untuk berdiri

tatkala perutku terasa lapar dan haus

tatkala kuterbangun di waktu pagi, siang dan

malam


Ibu…

adalah wanita yang penuh perhatian

bila aku sakit

bila aku terjatuh

bila aku menangis

bila aku kesepian


Ibu…

telah kupandang wajahmu di waktu tidur

terdapat sinar yang penuh dengan keridhoan

terdapat sinar yang penuh dengan kesabaran

terdapat sinar yang penuh dengan kasih dan

sayang

terdapat sinar kelelahan karena aku


Aku yang selalu merepotkanmu

aku yang selalu menyita perhatianmu

aku yang telah menghabiskan air susumu

aku yang selalu menyusahkanmu hingga

muncul tangismu


Ibu…

engkau menangis karena aku

engkau sedih karena aku

engkau menderita karena aku

engkau kurus karena aku

engkau korbankan segalanya untuk aku


Ibu…

jasamu tiada terbalas

jasamu tiada terbeli

jasamu tiada akhir

jasamu tiada tara

jasamu terlukis indah di dalam surga


Ibu…

hanya do’a yang bisa kupersembahkan

untukmu

karena jasamu

tiada terbalas

Hanya tangisku sebagai saksi

atas rasa cintaku padamu

Ibu…, I LOVE YOU SO MUCH

juga kepada Ayah…!!


(Oleh: Suroya “roy”)


Dari anakmu di tanah rantau


Salah besar,

Kalo yang dibahagiain mati-matian sosok pacar..

Orang yang terbilang baru kita kenal ketimbang Ibu,

Orang yang baru kita cintai ketimbang Ibu,

Orang yang bisa  jadi esok, akan mengecewakan kita..


Bilang Cinta & Sayang bisa setiap saat pada dia kekasihmu..

Padahal, Ibu juga inginkan anaknya berikan kasih sayangnya meski hanya sacuil sayang..

*Ahh.. Untung beliau yang paling mengerti tidak pernah marah atau bahkan sampai cemburu menguras hati dengan dia sang kekasih*


Kasihnya Ibu,

Cintanya Ibu,

Sayangnya Ibu,

Engga ada ujung finishnya..

Beliau takkan lelah sedikitpun mengurusimu..

Beliau takkan jenuh mendengar celotehmu..

Bahkan, Beliau akan lakukan sesuatu apapun untuk kebahagian kita..


Meski, senyumnya harus selalu mengumpat dari rasa letihnya..

Gurat keriputnya menjadi saksi tulus kebaikannya tanpa kepura-puraan..


Sungguh, aku malu..

Saat diri ini lupa mengabarinya barang seminggu sekali,

Sibuk mengurusi hal lain, kesibukan yang lain,

Yang padahal ada sosok tangguh yang mengkhawatirkan keadaanku..

Tetap sehat selalu yaa Ibuu..

Jaga Pola makanmu..

Aku rindu, dengan senyum tanpa kepalsuan seperti yang kadang orang lain lakukan untukku..

Aku rindu, dengan solusi dari curhatanku yang meski hanya itu-itu saja “Sabar, ya Nak.. 🙂


Dari Anakmu di tanah Rantau.


Puisi hangat untuk Ibu


Kumenatap ke atas langit yang bertaburan bintang

Saat kupalingkan wajahku ke bumi yang kulihat adalah pecahan mimpi yang mengalir bersama luka jiwaku


Ingin kusatukan mimpi itu kembali tuk melihat senyumanmu ibu

Walau senyum itu tak lagi nyata :-/


Apa yang dapat kulakukan jika kerinduan menjemur jiwaku?

Tapi entahlah… yang kupikirkan hanyalah wajah kecilku yang kau peluk saat itu


Ibu…

Takdir kemarin yang melepas peluk hangatmu

Peluk kasih sayang yang ingin kubalas

Walau saat ini kau tiada lagi di sini


Kutau harapanmu adalah saat aku jadi yang terbaik

Saat keceriaan selalu ada di langkah-langkahku


Ibu…

harapan itu akan di peroleh jika aku mengejarnya


Dan saat ini pula aku akan terus hidup di penghujung harapan

bersama mimpi yang menghubungkan kita


Sampai saatnya aku melihat senyum itu di langit


Miss You Mom 😐


(Oleh: Rananda Pramana)


Puisi Ibu singkat


 Perjuangan seorang Ibu mulai dari mengandung Puisi Ibu Sedih Menyentuh Hati: Terima Kasih atas Cinta dan Pengorbananmu
©lpmmei.com


Ibu…!

Aku tahu…

Semua letihmu itu tulus

Dan…akupun tahu

Bukan apa-apa yang engkau ingin

Engkau tak pernah inginkan apa-apa.


***


Ibu…!

Dulu engkau pernah bilang

Cepatlah besar anakku !

Jadilah engkau orang besar

Yang membesarkan hati Ibu.


***


Ibu…!

Semua hebatku

Tak kan pernah ada

Tanpa ikhlas pengorbananmu.


***


Ibu…!

Sabdamu adalah do’a

Do’a yang nyaring terdengar

Dan pasti… didengar !


***


Bukan gelimang harta tuk membalas

Bukan pula, tahta dan mahkota

Bhakti, taat… menjaga hati

Itu saja…cari dan mesti kau beri.


***


Bunda… Bunda…

Usiamu kini tak lagi muda

Tapi aku jua belum bisa apa-apa.


***


Aku tak tau apa yang harus kulakukan tanpa dia

Dia yang selalu mengerti aku

Dia yang tak pernah letih menasehatiku

Dia yang selalu menemani.


***


Ibu…

adalah wanita yang penuh perhatian

bila aku sakit

bila aku terjatuh

bila aku menangis

bila aku kesepian.


***


Ibu…

jasamu tiada terbalas

jasamu tiada terbeli

jasamu tiada akhir

jasamu tiada tara

jasamu terlukis indah di dalam surga.


***


Ibu…

hanya do’a

yang bisa kupersembahkan untukmu

karena jasamu tiada terbalas.


***


Ibu

Maafkan atas tangis ini

Maafkan aku atas rasa bodoh ini

Maafkan atas segala laraku untukmu

Maaf.


***


Ibu

Mengapa tak sadar diri ini

kalau dia selalu menyayangiku

Lebih dari siapapun

Apapun.


Puisi Ibu tersayang


 Perjuangan seorang Ibu mulai dari mengandung Puisi Ibu Sedih Menyentuh Hati: Terima Kasih atas Cinta dan Pengorbananmu
©anakuntad.com


Jasamu Ibu


Jasamu teramat besar untukku

Engkau rela gantung nyawa saat mengeluarkanku

Darah dan lelahmu menjadi saksi biru hebatnya cintamu.


Sampai menjadi abu sekalipun

Kutetap tiada bisa membayar lunas jasamu

Engkau terlalu besar berkorban untukku.


Wahai ibu maafkan aku

Aku berbuat salah

Aku menyakiti hatimu dengan tingkahku

Aku minta maaf ibu.


Engkau adalah segalanya untukku

Gunung uang tidak akan bisa membelimu

Tidak, tidak ada materi yang bisa menukarmu.


Ibu jika nanti aku sukses

Aku berjanji akan membahagiakanmu

Tidak akan aku biarkan hidupmu merana

Akan kujaga kau hingga ujung nyawaku.


(Oleh: Rayhandi)


Sedikit puisi buat mama


Kau berusaha agar dapat memberi warna-warni yang indah di hidupku

Walau letihmu terasa kau selalu tersenyum di depanku

Banyak badai yang runtuh kau mampu menahan dengan kesabaranmu

Kuatnya kasih darimu hingga surga pun tunduk di telapak kakimu


Mama…

Di saat aku belum mengerti, kaulah guruku

di saat aku sakit, kaulah dokterku

di saat aku merasakan lapar, kau siap menjadi kokiku

Bagiku kau adalah superhero di duniaku


Kini aku mengerti

Akulah yang mampu menutup awan dengan pelangi

Memberi semua harapan yang selama ini kau inginkan

Walau jika aku gagal..

Aku berjanji kan terus mencobanya hingga akhirnya air mata bahagia yang kau tampilkan di wajahmu.


(Oleh: Ranand Pramana)


Ibu aku merindukanmu


Ibu aku sangat merindukanmu

Ingin rasanya memelukmu

Mencium aroma tubuhmu

Mendekapmu dalam sayang.


Ibu aku sangat merindukanmu

Ingin kupandang wajahmu

Ingin kusentuh jemarimu

Ingin kukatakan aku sangat sayang padamu.


Ibu aku sangat merindukanmu

Disini aku selalu mengisi hatiku dengan tabah

Kujadikan setiap rindu airmata.


Ibu aku sangat merindukanmu

Ingin ada di dekatmu

Merasakan sayangmu

Merasakan hangatmu.


Ibu aku sangat merindukanmu

Disini aku berkutak dengan sakit

Ingin rasanya aku menyusulmu

Ingin rasanya aku bersamamu di putih surga.


Ibu aku sangat merindukanmu

Tuhan dengarkanlah ini

Dengarkanlah bisu ini

Dengarkanlah sayatan rindu ini.


Ibu aku sangat merindukanmu

Semoga nanti kita bisa bertemu kembali

Berjanji untuk selalu bersama di kehidupan setelah mati.


(Oleh: Rayhandi)


Kamu adalah malaikatku


Ibu

Kamu adalah malaikatku

Wanita baik berhati baja

Wanita yang hidupnya hanya untuk kami.


Ibu

Kamu adalah malaikatku

Aku lahir dari rahimmu

Keluar dari jasadmu.


Ibu

Kamu adalah malaikatku

Wanita yang ada disetiap malamku

Mendoakan malamku.


Ibu

Kamu adalah malaikatku

Saat aku tersenyum kau ada

Saat aku menangis kau juga ada.


Ibu

Kamu adalah malaikatku

Dari merah aku sudah merasa cintamu

Cintamu untukku yang membuatmu berani.


Ibu

Kamu adalah malaikatku

Engkau berani raib untukku

Engkau mau berkorban nyawa untukku anakmu ini.


Ibu

Kamu adalah malaikatku

Seorang hawa yang tuhan kirim untuk menjagaku

Engkau tiada putih juga tiada sayap.


(Oleh: Rayhandi)


Contoh puisi Ibu


 Perjuangan seorang Ibu mulai dari mengandung Puisi Ibu Sedih Menyentuh Hati: Terima Kasih atas Cinta dan Pengorbananmu
©molto.co.id


Bunda Airmata


Kalau engkau menangis

Ibundamu yang meneteskan air mata

Dan Tuhan yang akan mengusapnya

Kalau engkau bersedih

Ibundamu yang kesakitan

Dan Tuhan yang menyiapkan hiburan-hiburan


Menangislah banyak-banyak untuk Ibundamu

Dan jangan bikin satu kali pun untuk membuat Tuhan

naik pitam kepada hidupmu


Kalau Ibundamu menangis, para malaikat menjelma

butiran-butiran air matanya

Dan cahaya yang memancar di airmata ibunda

membuat para malaikat itu silau dan marah

kepadamu


Dan kemarahan para malaikat adalah kemarahan suci

sehingga Allah tidak melarang mereka tatkala

menutup pintu sorga bagimu.


(Oleh: M.H. Ainun Najib)


Bulan untuk Ibu


Ibu, di tubuhmu yang tabu untuk kusentuh

Kulabuhkan ingatan keparat dan menyesakkan

demi sebait puisi yang menjadikan engkau bulan


Akan bangkit gairah yang runtuh

Meski ajal dan kepulangan terlanjur sudah dijanjikan


Tungku-tungku telah dinyalakan

Kutu-kutu telah ditindas

dari rambut. Sagu-sagu telah di tebang

dari lahan gambut. Susu-susu sudah di peras

dari setiap daging yang tumbuh

Padi-padi telah ditumbuk

dari lumbung dan lesung


Lalu, apalagikah yang belum genap

dari tubuhmu, Ibu?


Di tubuhmu bersarang seluruh

rangrang dan burung-burung

luruh sayap. Pisau tak bersarung

Alu yang berderap. Pun sepatu dan debu

Bumbu-bumbu dan warung kopi

penuh cakap

tapi tidak tentang kepulangan ! Biarlah, Ibu,

kepulangan menjadi milikku seseorang,

milik ajal dan gairah tak tertahankan


Agar bangkeit segala yang runtuh,

Hingga tubuhmu tak lagi tabu aku sentuh

dengan tangan panjang kenanganku


Begitulah Ibu, tuubuhmu menjelma jadi sepotong labu

dalam arus pikiranku

hijau, telanjang, berlumut, terapung hanyut

ke laut pengembara


Maka di ujung puisi ini, sebelum turun hujan

Kujadikan engkau bulan.


(Oleh: Raudal Tanjung Banua)


Ibu


Ibu adalah segalanya, dialah penghibur di dalam kesedihan

Pemberi harapan di dalam penderitaan, dan pemberi kekuatan di dalam kelemahan


Dialah sumber cinta, belas kasihan, simpati dan pengampunan

Manusia yang kehilangan ibunya berarti kehilangan jiwa sejati yang memberi berkat

dan menjaganya tanpa henti


Segala sesuatu di alam ini melukiskan tentang susuk Ibu

Matahari ada lah ibu dari planet bumi yang memberikan makanannyadengan

pancaran panasnya


Matahari tak pernah meninggalkan alam semesta pada malam hari sampai matahari

meminta bumi untuk tidur sejenak di dalam nyanyian lautan dan siulan burung-

burung dan anak-anak sungai


Dan bumi adalah ibu dari pepohonan dan bunga-bungan menjadi ibu yang baik

bagi buah-buahan dan biji-bijian

Ibu sebagai pembentuk dasar dari seluruh kewujudan dan adalah roh kekal, penuh

dengan keindahan dan cinta.


(Oleh: Khalil Gibran)


Puisi Ibu


Pernah aku ditegur

Katanya untuk kebaikan

Pernah aku dimarah

Katanya membaiki kelemahan

Pernah aku diminta membantu

Katanya supaya aku pandai


Ibu…


Pernah aku merajuk

Katanya aku manja

Pernah aku melawan

Katanya aku degil

Pernah aku menangis

Katanya aku lemah


Ibu…


Setiap kali aku tersilap

Dia hukum aku dengan nasihat

Setiap kali aku kecewa

Dia bangun di malam sepi lalu bermunajat

Setiap kali aku dalam kesakitan

Dia obati dengan penawar dan semangat

dan bila aku mencapai kejayaan

Dia kata bersyukurlah pada Tuhan


Namun…


Tidak pernah aku lihat air mata dukamu

Mengalir di pipimu

Begitu kuatnya dirimu


Ibu…


Aku sayang padamu….

Tuhanku….

Aku bermohon pada-Mu

Sejahterahkanlah dia

Selamanya…


(Oleh: Chairil Anwar)


Sajak Ibu


Ibu pernah mengusirku minggat dari rumah

Tetapi menangis ketika aku susah

Ibu tak bisa memejamkan mata

Bila adikku tak bisa tidur karena lapar

Ibu akan marah besar

Bila kami merebut jatah makan

yang bukan hak kami


Ibuku memberi pelajaran keadilan

dengan kasih sayang

Ketabahan ibuku

Mengubah rasa sayur murah

menjadi sedap


Ibu menangis ketika aku mendapat susah

Ibu menangis ketika aku bahagia

Ibu menangis ketika adikku mencuri sepeda

Ibu menangis ketika adikku keluar penjara

Ibu adalah hati yang rela menerima


Selalu disakiti oleh anak-anaknya

Penuh maaf dan ampun

Kasih sayang Ibu adalah kilau sinar kegaiban Tuhan

Membangkitkan haru insan

dengan kebijakan

Ibu mengenalkan aku kepada Tuhan.


(Oleh: Widji Tukul)


Puisi Ibu sedih


 Perjuangan seorang Ibu mulai dari mengandung Puisi Ibu Sedih Menyentuh Hati: Terima Kasih atas Cinta dan Pengorbananmu
©majalahayah.com


Baca dan resapilah


Umur 5 tahun : Aku sayang ibu

Umur 12 Tahun : Ibu ketinggalan jaman

Umur 15 Tahun : Aku sudah besar Ibu.

Umur 17 Tahun : Aku membenci Ibu!!

Umur 20 Tahun : Aku tidak butuh saranmu Ibu.

Umur 25 Tahun : Mungkin Ibu bisa membantu.

Umur 35 Tahun : Aku ingin menemui Ibu 🙁

umur 50 Tahun : Aku harap Ibu masih berada disini :'(


Sayangi Ibumu, share tulisan ini jika kamu menyayangi ibumu 🙂


(Oleh: Rananda)


Aku ingin Bertemu Ibu


Di saat aku bermain air mata ini selalu kututupi dengan senyumanku dan saat itu pula sedihku tertancap dalam hatiku

Engkau ibu kandungku, kemanakah kau Ibu?


Mungkin sedikit waktu aku bertahan melupakanmu

Namun di setiap renungku wajah lamamu kembali tersenyum di otakku


Mengapa kalian berpisah? Di saat aku haus akan kasih yang tulus


Mengapa ayah tak mengerti perasaanku

Perasaan yang tak ingin lepas dari buaian seorang ibu


Tapi entahlah, kupikir Ibu hanya ada di masa lalu

masa yang sekarang hanya ada rindu dan kerinduan.


Mungkinkah kku bisa menemukanmu Ibu?

Jikalau terjadi aku akan memelukmu.. walau nyawa ini lepas aku akan tetap memelukmu Ibu


*Beruntunglah kita yang masih memiliki Ibu.

Jangan buat dia menangis


(Oleh: Rananda)


Derita Ibu


Ibu..

dulu pernah aku sakiti hatimu

karen aku anggap kau tak sayang padaku.


ibu..

sempat aku iri pada temanku

karen aku merasa kasih sayang darimu tidak pernah buat untukku


ibu…

makianmu saat aku melakukan kesalahan

amarahmu saat aku tak mendengarkan nasehat darimu

pukulan dan tamparan sering kali melayang,jika

emosimu datang.


ibu…

kini aku sudah menjadi seorang ibu.

kini aku tahu betapa sakitnya jika nasehat kita tidak

pernah di anggap oleh anak kita,,


ibu..

kini aku paham

kini aku mengerti

kenapa kau dulu didik aku begitu kerasnya

karena aku tahu.. kau menginginkan aku menjadi

wanita yang tegar dan kuat menjalani hidup


ibu…

kini aku hanya bisa menyesal

belum Sempat aku membalas jasa

tapi kau sudah dipanggil oleh sang kuasa..

maaf kan aku ibu.. deritamu dulu kini telah aku rasakan semenjak aku sudah menjadi seorang ibu.


Puisi Ibu tercinta


 Perjuangan seorang Ibu mulai dari mengandung Puisi Ibu Sedih Menyentuh Hati: Terima Kasih atas Cinta dan Pengorbananmu
©indokku.com


Aku cinta Ibu


Ibu..

Kupejamkan mata di balik sunyinya malam..

Menenangkn jiwa yang selama ini meronta..

Coba untuk merasakan apa yang tak pernah kurasa..

Memikirkan yang selama ini sempat terlupa..


Ibu..

Kata itu yang terlintas di benakku..

Menyita seluruh perhatian alam pikiranku..

Membawa sisi ke masa lalu..

Terjebak oleh dimensi waktu..


Ibu..

Kau bintang yang menerangi di kala kesunyian..

Laksana embun pagi yang menyejukkan..

Bagaikan semilir angin yang memberi harapan..

Seumpama mentari yang selalu menghangatkan..


Ibu..

Mungkin ku tak bisa membalas semua cintamu..

Meski kuraih jutaan bintang bertaburan di langit tua..


But.. Just this that I Can Say for You..

Mom, I Love U forever..


(Oleh: Da_LizZ)


Selembar puisi untukmu, Ibu


Dentang nafasmu menyeruak

hari hingga senja

Tak ada lelah menggores

di wajah ayumu

Tak ada sesal kala semua harus kau lalui

Langkah itu terus berjalan untuk kami

Dua bidadari kecilmu


Desah mimpimu berlari

mengejar bintang

Berharap kami menjadi mutiara terindahmu


Dalam semua peran yang kau mainkan di bumi

Ini peran terbaikmu


Dalam lelah kau rangkai kata bijak untuk kami

Mengurai senyum disetiap perjalanan kami

Mendera doa disetiap detik nafas kami


Ibu…

kau berlian dihati kami

Relung hatimu begitu indah

Hingga kami tak sanggup menggapai dalamnya

Derai air matamu menguntai sebuah harap

Di setiap sholat malammu


Ibu…

Kami hanya ingin menjadi

sebuah impian untukmu

Membopong semua mimpimu

dalam pundak kami


Ibu…

Jangan benci kami

jika kami membuatmu menangis.


(Oleh: Rananda)


Terima kasih Ibu


Tiap-tiap kasih yang kau hujani

Yang bahkan hujan pun tak mampu menandingi

Luas tak berbatas cintamu

Yang bahkan langit pun tak juga mampu menandingi luasnya cintamu

Terdalamnya seluruh sayangmu. Yang juga bahkan laut, bahkan samudra tak juga mampu menandingi dalamnya sayangmu..


Tertiap ku terjatuh, tertiap ku terpukul oleh kerasnya palu dunia.

Kau mampu membangkitkanku kembali dengan kasihmu..

Juga saat aku terlarut, aku tertipu oleh kasih cinta yang sementara di dunia.

Kau juga mampu menyambungkan kembali semangatku yang telah terputus dengan lembutnya cintamu..


Tak mengingat seberapa hancurnya diriku,

tak peduli seberapa dalamnya ku terjatuh,

kau datang dan datang kembali dengan sayap kasih cinta, kasih sayang disetiap sentuhan jemari jemari lembutmu..


Tak pernah bisa ku balas semua kasih sayang juga cintamu,

meski kuterbalikkan dunia, meski kugenggam dunia di tanganku dan kuberikan kepadamu

itu masih jauh dan jauh dari semua jasamu


“Terima kasih Ibu”,

hanya kata sederhana itu yang bisa kuberikan untukmu dari orang tak berguna sepertiku


Terima kasih telah merawatku, telah membimbingku, telah menyelimutiku dengan sayap kasihmu.


(Oleh: Rananda)


Senja usiamu, Ibu


Masih berpijak..

Di antara kerasnya bebatuan dunia..

Engkau lawan dengan cahaya..

Walau perih, tetap mampu berdiri..


Engkau berhenti bertasbih..

Di sela-sela amarah bumi..

Dan amukan alam dalam tubuh..


Dan kutepis dengan rindu..

Dan kau lawan dengan peluru..

Namun ragamu tetap rapuh, ibu..


Meski keringat telah menyeru..

Untuk melawan api berabu..

Kau tetap wanita di antara debu..


Yang suci oleh Firman Tuhan..


Walau mereka sering tak menganggap..

Walau mereka membunuhmu perlahan..


Ibu engkau selalu terkenang..

Pahlawan dengan penuh kasih sayang..


(Oleh: Da_LizZ)


Puisi Ibu sedih menyentuh hati


 Perjuangan seorang Ibu mulai dari mengandung Puisi Ibu Sedih Menyentuh Hati: Terima Kasih atas Cinta dan Pengorbananmu
©arivablog.wordpress.com


Tangisan mata Bunda


Dalam senyummu kau sembunyikan letihmu..

Derita siang dan malam menimpamu..

Tak sedetik pun menghentikan langkahmu..

Untuk bisa Memberi harapan baru bagiku..


Seonggok cacian selalu menghampirimu..

Secerah hinaan tak perduli bagimu..

Selalu kau teruskan langkah untuk masa depanku..

Mencari harapan baru lagi bagi anakmu..


Bukan setumpuk emas yang kau harapkan dalam kesuksesanku..

Bukan gulungan uang yang kau minta dalam keberhasilanku..

Bukan juga sebatang perunggu dalam kemenanganku..

Tapi keinginan hatimu membahagiakan aku..


Dan yang selalu kau berkata padaku..

Aku menyayangimu sekarang dan waktu aku tak lagi bersamamu..

Aku menyayangimu anakku dengan ketulusan hatiku..


(Oleh: Da_LizZ)


Renungan buat kita


“IBU” selalu cerewet

Pernahkah kita ngomel waktu dia cerewet?

jawab: Pernah.

Pernahkah kita cuekin dia?

jawab: Pernah.

Pernahkah kita mikir apa yang dia pikirkan?

jawab: gak.


Sebenarnya apa yang dia pikirkan?

jawab: takut.

yaitu: takut ga bisa liat kita senyum, nangis,

ketawa dan takut ga bisa ngajar kita lagi

karena waktu yang singkat.


Saat “Ibu” menutup mata, gak ada lagi yang cerewet.

Saat kita nangis manggil-manggil dia.

Apa yang dia balas?

Dia hanya berbaring  dan cuma diam.

Tapi bayangannya tetap disamping kita dan berkata:


“Nak kau jangan nangis ibu masih disini, di hati kecilmu, ibu sayang kamu”…


(Oleh: Untatha)


Ingatkah kamu?


Ingatkah kamu


Ketika kita lapar, tangan ibu yang menyuapi.

Ketika kita haus, tangan ibu yang memberi minuman.

Ketika kita menangis, tangan ibu yang mengusap air mata.

Ketika kita gembira, tangan ibu yang menadah syukur, memeluk kita erat dengan deraian air mata bahagia.

Ketika kita mandi, tangan ibu yang meratakan air ke seluruh badan, membersihkan segala kotoran.

Ketika kita dilanda masalah, tangan ibu yang membelai duka sambil berkata, “Sabar nak, sabar ya sayang.”


Namun…


Ketika ibu sudah tua dan kelaparan, tiada tangan dari anak yang menyuapi. Dengan tangan yang gemetar, ibu menyuapkan sendiri makanan ke mulutnya dengan linangan air mata.


Ketika ibu sakit, dimana tangan anak yang ibu harapkan dapat merawat ibu yang sedang sakit?


Ketika nyawa ibu terpisah dari jasad.


Ketika jenazah ibu hendak dimandikan, dimana tangan anak yang ibu harapkan untuk menyirami jenazah ibu untuk terakhir kali.


Tangan ibu, tangan ajaib. Sentuhan ibu, sentuhan kasih. Dapat membawa Kita ke Surga Firdaus.


Puisi Ibu singkat menyentuh hati


 Perjuangan seorang Ibu mulai dari mengandung Puisi Ibu Sedih Menyentuh Hati: Terima Kasih atas Cinta dan Pengorbananmu
©fiqhmenjawab.blogspot.com


Puisi seorang anak untuk Ibu


Aku berangkat sekarang untuk membantai lawan

Untuk berjuang dalam pertempuran.

Aku berangkat, Bu, dengarlah aku pergi

Doakanlah agar aku berhasil.


Sayapku sudah tumbuh, aku ingin terbang.

Merebut kemenangan di mana pun adanya.

Aku akan pergi, Bu, janganlah menangis

Biar kucari jalanku sendiri.


Aku ingin melihat, menyentuh, dan mendengar

Meskipun ada bahaya, ada rasa takut.

Aku akan tersenyum dan menghapus air mata

Biar kuutarakan pikiranku.


Aku pergi mencari duniaku, cita-citaku

Memahat tempatku, menjahit kainku

Ingatlah, saat aku melayari sungaiku

Aku mencintaimu, di sepanjang jalanku.


(Oleh: Da_LizZ)


***


Ibu,

Bolehkan aku merayu?

Aku ingin berbaring di pangkuanmu,

Mengadu tentang hari-hari lelahku,

Tentang kerasnya dunia,

Yang tak seteduh kasihmu,

Dan ingin ku pertanyakan,

Mengapa di luar sana,

Tak pernah kutemukan keikhlasan,

Seperti keikhlasanmu padaku..


Ibu,

Ibuku sayang,

Acap kali ku lihat,

Orang-orang hanya sempat mencium ibunya sekali saja,

Saat jasad ibunya hendak dikebumikan,

Sungguh,

Aku tak ingin seperti itu..


Maka ijinkan aku,

Untuk menciummu setiap hari..


I LOVE YOU MOM


(Oleh: Da_LizZ)


Penutup


Bagaimana? Kamu sudah membaca tiap penggalan kalimat puisi Ibu di atas? bagaimana perasaanmu? Sedih? Haru? Bangga? Oh Ibu… betapa kami menyayangimu.


Kumpulan puisi tentang Ibu di atas kami persembahkan untuk orang tua terkhusus Ibu hebat di seluruh dunia. Cintai ibumu selagi dia masih ada.


Puisi Ibu Sedih Menyentuh Hati: Terima Kasih atas Cinta dan Pengorbananmu Puisi Ibu Sedih Menyentuh Hati: Terima Kasih atas Cinta dan
Pengorbananmu Reviewed by Admin on January 05, 2018 Rating: 5
Powered by Blogger.