Kumpulan Pantun Jenaka Tentang Cinta, Pendidikan, Nasehat dan Maknanya

Pantun Jenaka – Apakah kamu tahu apa itu pantun? Tentu sudah bukan, di sekolah pasti sudah diajarkan untuk mengenal atau bahkan membuat pantun. Di televisi kamu pasti juga pernah melihat ada acara yang menggunakan pantun, di acara tersebut biasanya mereka saling berbalas pantun.


Pantun bahkan sudah dikenalkan sejak di sekolah dasar (SD). Biasanya pantun masuk menjadi salah satu bab di mata pelajaran Bahasa Indonesia. Ini membuktikan bahwa pantun memang penting, sehingga dikenalkan pada peserta didik sejak usia dini.


Salah satu jenis pantun yang cukup populer yaitu pantun jenaka. Jenis pantun ini biasanya memang dibuat dengan tujuan sebagai hiburan. Alasan mengapa pantun jenaka menjadi yang paling populer, mungkin karena orang-orang sekarang butuh banyak hiburan.


Pada kesempatan kali ini penulis akan memberikan paparan lengkap mengenai pantun jenaka, mulai dari pengertian pantun jenaka, ciri-ciri, jenis, hingga contoh pantun jenaka lengkap. Pembahasan yang akan penulis berikan kali ini memang cukup banyak, jadi jangan kemana-mana dan baca sampai habis ya!


Biar punggung tidak sakit, maka sebelum membaca carilah posisi yang paling nyaman. Bagaimana? Apakah kamu sudah dalam posisi yang nyaman? Jika sudah simak paparan berikut ini!



Pengertian Pantun Jenaka


 di sekolah pasti sudah diajarkan untuk mengenal atau bahkan membuat pantun Kumpulan Pantun Jenaka Tentang Cinta, Pendidikan, Nasehat dan Maknanya
google.co.id


Pada mulanya pantun hanya berbentuk lisan saja. Itu artinya pantun diturunkan dari generasi ke generasi dalam bentuk verbal. Tetapi seiring perkembangan zaman banyak orang yang mulai menulis pantun dengan tujuan untuk mengabadikannya. Karena orang memang cenderung lebih cepat lupa dengan sesuatu yang bersifat lisan.


Seperti yang penulis katakan sebelumnya, sebelum menunjukkan beberapa contoh pantun, terlebih dulu penulis akan memberikan sedikit penjelasan terkait definisi pantun.


Orang-orang mungkin sudah cukup familiar dengan istilah pantun dan contohnya, tetapi jika ditanya pengertian pantun, mungkin tidak banyak yang bisa menjawab dengan tepat. Itu artinya banyak yang tahu seperti apa pantun, tetapi tidak banyak yang memahami pantun. Jadi tidak hanya tahu apa itu pantun, orang Indonesia wajib paham apa itu pantun.


Tahu dan paham itu dua hal yang berbeda, seseorang yang tahu belum tentu paham, sedangkan seseorang yang paham ia pasti tahu. Itulah alasan mengapa memahami pengertian pantun itu penting.


Pantun berasal dari kata Bahasa Jawa tuntun yang berarti menyusun, mengatur, atau menuntun. Berdasarkan arti kata tersebut bisa diartikan bahwa pantun merupakan susunan kata-kata yang diatur sedemikian rupa, sehingga menarik untuk dibaca dan didengar.


Namun, secara umum pengertian pantun adalah puisi lama yang terdiri dari epat baris, yang mana pada baris 1 dan 2 disebut sampiran, sedangkan baris 3 dan 4 disebut isi. Biasanya pantun dibuat dengan memiliki makna yang terkandung di dalamnya, tepatnya berada di bagian isi.


Makna yang terkandung di dalam sebuah pantun bisa bermacam-macam, mulai dari nasehat, guyonan, hingga percintaan. Di beberapa daerah pantun dikenal dengan nama lain, misalkan di daerah Padang dan Minangkabau pantun dikenal sebagai petuntun, di daerah Sunda dikenal sebagai paparikan, dan di Jawa dikenal sebagai parikan.


Sedangkan pengertian pantun jenaka adalah jenis pantun berisi hal-hal lucu yang bertujuan untuk menghibur. Tidak hanya lucu dan menghibur saja, tetapi di dalam pantun jenaka biasanya juga diselipkan beberapa hal penting, seperti nasehat, himbauan, kata-kata bijak, hingga rayuan.


Pantun jenaka juga terbagi menjadi beberapa bagian, yaitu pantun jenaka anak-anak, pantun jenaka remaja, pantun jenaka cinta, pantun jenaka lucu, pantun jenaka pendidikan, pantun jenaka sindiran, dan pantun jenaka nasehat. Penulis akan memberikan contoh pantun-pantun jenaka tersebut di pembahasan kali ini.


Namun, sebelum beranjak ke contoh pantun, kita harus harus mengetahui ciri-ciri pantun dan jenis-jenis pantun jenaka terlebih dulu.


Ciri-ciri Pantun


 di sekolah pasti sudah diajarkan untuk mengenal atau bahkan membuat pantun Kumpulan Pantun Jenaka Tentang Cinta, Pendidikan, Nasehat dan Maknanya
slideshare.net


Pantun merupakan puisi lama yang biasanya terdiri dari 4 baris dengan makna tertentu. Jenis puisi ini berbeda dengan puisi biasanya, karena memiliki ketentuan tersendiri. Pada umumnya puisi sifatnya bebas, tidak ada ketentuan jumlah baris, jumlah suku kata, sajak, atau ketentuan lainnya.


Itulah mengapa sebuah puisi tidak bisa disebut sebagai pantun jika tidak memenuhi ketentuan, seperti pada tiap baitnya terdiri dari 4 baris, tiap barisnya ada 8-12 suku kata, terbagi menjadi 2 bagian, dan lainnya. Jika memenuhi beberapa kriteria di atas sebuah puisi bisa disebut sebagai pantun.


Pantun memang lebih terikat dengan aturan, karena hal itu akan berpengaruh pada keindahan pantun. Dengan mengetahui hal ini, ketika di jalan, rumah, atau di mana pun, ketika kamu menjumpai sebuah puisi atau pantun, kamu bisa membedakan keduanya.

Penulis akan menunjukkan beberapa ciri-ciri pantun yang perlu kamu tahu. Berikut beberapa ciri-cirinya!


1. Umumnya terdiri dari 4 baris


Jumlah baris pada jenis puisi satu ini ditentukan, yaitu biasanya teriri dari 4 baris saja. Jika pada puisi biasa kamu bisa membuat berbaris-baris kalimat, hal itu tidak bisa dilakukan ketika membuat pantun, karena pantun terikat dengan aturan baris.

Satu rangkaian pantun disebut sebagai bait, itu artinya setiap bait terdiri dari 4 baris. Setiap bait pantun berisi rangkaian kata-kata yang memiliki satu gagasan tertentu. Baris dalam puisi biasanya juga disebut larik.


2. Tiap baitnya terdiri dari 8 sampai 12 suku kata


Ciri pantun ini ada karena pada mulanya pantun tidak ditulis dalam bentuk tulisan, tetapi diucapkan secara lisan. Karena pantun merupakan jenis puisi singkat, sehingga pada tiap barisnya akan dibuat sesingkat mungkin agar makna atau gagasan bisa langsung tersampaikan.


3. Baris 1 dan 2 disebut sampiran


Pada umumnya puisi terdiri dari 4 baris/larik, baris 1 dan 2 disebut sebagai sampiran. Sampiran berisi rangkaian kata-kata puitis sebagai pengantar makna pada pantun. Biasanya pengantar pada pantun sama sekali tidak berkaitan dengan gagasan yang ingin disampaikan, tetapi berisi kebiasaan yang terjadi di masyarakat.


4. Baris 3 dan 4 disebut isi


Jika pada baris 1 dan 2 disebut sampiran, pada bari 3 dan 4 disebut isi. Mengapa demikian, karena pada baris 3 dan 4 ide atau gagasan pantun disampaikan.


5. Memiliki sajak a-a-a-a atau a-b-a-b


Sajak biasanya juga disebut dengan rima. Rima merupakan kesamaan bunyi yang terdapat dalam puisi. Maksud dari kesamaan bunyi yaitu kesamaan bunyi pada bunyi terakhir antara baris 1 sampai 4 atau baris 1 dengan baris 3 dan baris 2 dengan baris 4. Itulah kenapa pantun pasti bersajak a-a-a-a atau a-b-a-b.


6. Karya anonim


Apakah kamu pernah menemukan puisi yang nama penulisnya ditulis? Kalau puisi banyak yang nama pengarangnya ditulis, tetapi kamu pasti tidak pernah menjumpai puisi yang nama pengarangnya ditulis. Tidak perlu bingung, memang puisi merupakan karya sastra yang bersifat anonim, jadi siapa pengarangnya tidak ada yang tahu.


Ciri-ciri Syair Pantun


Syair merupakan jenis puisi lama yang berasal dari Persia. Syair masuk ke Nusantara dibawa oleh pedagang-pedagang dari Persia. Kata Syair dengan berasal dari bahasa arab “Syu’ur” atau“Syi’ir” yang berarti perasaan yang menyadari. Selanjutnya kata tersebut berkembang menjadi “Syi’ru” yang dalam pengetahuan umum berarti puisi.


Syair memang berasal dari Persia, namun kamu mungkin merasa jika syair yang kita kenal selama ini sangat identik dengan budaya melayu. Hal itu memang ada benarnya, pasalnya dalam perkembangan syair di Nusantara, syair terus mengalami modifikasi khas Melayu, sehingga tidak lagi mengacu pada syair Persia.


Meskipun memiliki sedikit persamaan dengan Pantun, tetapi ada beberapa ciri-ciri mendasar yang membedakan syair dengan Pantun. Berikut ciri-ciri Syair Pantun yang perlu diketahui.



  1. Pada setiap baitnya terdiri dari 4 baris

  2. Pada tiap baitnya terdiri dari 8 sampai 14 suku kata

  3. Semua barisnya adalah isi, tidak ada pembagian sebagaimana halnya pantun

  4. Bersajak a-a-a-a

  5. Bahasa yang digunakan berupa kiasan


Nah, jika kamu sudah tahu ciri-ciri pantun dan ciri-ciri syair pantun, selanjutnya penulis akan membahas jenis-jenis pantun yang perlu diketahui. Penasaran? Langsung saja lihat pembahasan di bawah ya!


Jenis-Jenis Pantun Jenaka


Jenaka merupakan kategori pantun yang itu artinya masih akan terbagi menjadi ke dalam beberapa jenis lagi. Beberapa jenis tersebut merupakan jenis pantun jenaka secara umum. Berikut beberapa jenis pantun jenaka yang perlu kamu diketahui.


1. Pantun jenaka kelakar


Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kelakar memiliki arti kata-kata lucu yang bisa membuat orang lain tertawa. Itu artinya pantun jenaka kelakar merupakan jenis pantun jenaka yang memiliki rangkaian kata-kata lucu dengan tujuan membuat orang lain tertawa atau bahagia.


2. Pantun jenaka ejekan atau olok-olok


Merupakan jenis pantun jenaka dengan rangkaian kata-kata yang bertujuan untuk mengolok-olok orang atau situasi tertentu. Meskipun berupa ejekan, tetapi pantun jenaka jenis ini tidak bermaksud untuk merendahkan seseorang.


3. Pantun jenaka sindiran


Merupakan jenis pantun jenaka dengan rangkaian kata-kata sindiran yang sebenarnya bertujuan untuk mengingatkan atau menasehati orang atau masyarakat. Meskipun kata-kata berupa sindiran, biasanya orang yang disindir tidak akan sakit hati, karena memang dikemas dengan ringan dan jenaka.


4. Pantun jenaka dongen binatang


Kalau jenis pantun jenaka yang ini cocok untuk anak-anak. Selain suka dongeng-dongen binatang, anak-anak pasti sangat suka jika mendengar atau melihat sesuatu yang lucu.


Contoh Pantun Jenaka


 di sekolah pasti sudah diajarkan untuk mengenal atau bahkan membuat pantun Kumpulan Pantun Jenaka Tentang Cinta, Pendidikan, Nasehat dan Maknanya
daweed.blogspot.com


Pada pembahasan di atas penulis sudah menunjukkan pengertian pantun, ciri-ciri, dan jenis pantun. Hal itu pasti tetap terasa kurang jika tidak disertai contohnya. Apalagi untuk kamu yang ingin membuat pantun, entah untuk tugas sekolah atau lainnya, pasti harus melihat contoh pantun agar mudah untuk membuatnya.


Contoh pantun jenaka setidaknya akan memberikan gambaran pantun yang baik. Bagaimana pun teori pasti tetap membutuhkan praktik. Pengertian, ciri-ciri, dan jenis pantun adalah teorinya, sedangkan contoh adalah pengaplikasian dari teori tersebut. Itulah kenapa contoh pantun jenaka harus ada dalam pembahasan ini.


Meskipun pantun jenaka dibuat hanya untuk lucu-lucuan dan tujuannya menghibur, kalau ingin membuat pantun tetap jangan sembarangan. Pertimbangkan apakah nantinya membuat orang lain tersinggung atau tidak. Jangan sampai membuat orang lain tersinggung gaes, bisa-bisa dilaporkan ke polisi dengan tuduhan pencemaran nama baik nanti.


Beberapa jenis contoh pantun jenaka yang akan penulis tunjukkan, meliputi pantun jenaka anak, pantun jenaka remaja, pantun jenaka nasehat, pantun jenaka pendidikan pantun jenaka cinta, pantun jenaka lucu, , pantun jenaka sindiran, dan pantun jenaka. Berikut contoh lengkap pantun jenaka tersebut!


Pantun Jenaka Anak


merupakan jenis pantun yang isinya memang diarahkan untuk mendidik anak-anak tetapi dibuat lebih menarik dengan menambahkan humor di dalamnya. Meskipun lucu dan jenaka, tetapi pantun seperti ini kebanyakan akan berisi nasehat, himbauan, dan motivasi untuk mereka. Di usia tersebut, mereka pasti membutuhkan hal-hal tersebut.


Berikut beberapa contoh pantun jenaka anak yang bisa penulis tunjukkan!


Siang hari pergi ke hutan

Untuk melihat putri malu

Kamu harus cepat makan

Biar badan sehat selalu


Bunga-bunga tumbuh berseri

Rupanya ini musim semi

Jangan kamu duduk sendiri

Ikut saja bersama kami


Hero mobile legend namanya Kaja

Ada juga vexana

Lebih baik berteman saja

Bertengkar takkan ada guna


Kereta lewat terowongan

Selanjutnya lewan rutan

Jangan kamu gelantungan

Itu mirip orang hutan


Upacara setiap hari senin

Seragamnya bukan warna ungu

Hari habis untuk bermain

Besok bisa jadi dungu


Jalan-jalan naik delman

Tujuannya ke kolam renang

Bermain-main bersama teman

Biar hati merasa senang


Pergi wisata ke gua gong

Di sana tidak ada keong

Anak anjing itu menggonggong

Tapi ia malah mengeong


Anak anjing jenis pudel

Tapi ia terlalu payah

Jika kamu jadi anak bandel

Siapa mau beri hadiah?


Kemarin aku beli semen

Isinya kosong melompong

Jangan suka makan permen

Bikin gigi cepat ompong


Berburu burung belibis

Ketemu pohon manggis

Kalau mau jadi anak yang manis

Jangan kamu suka menangis


Ibu-ibu sedang pingsan

Pingsan karena terkena demam

Anak baik banyak teman

Anak nakal tidak punya teman


Jalan-jalan menengok padi

Biar panen tidak rugi

Bangun pagi pergi mandi

Jangan lupa menggosok gigi


Kelelawar pulang ketika fajar

Setelah pergi cari makan

Jangan sampai malas belajar

Orang malas temannya setan


Pergi wisata naik kapal

Kapalnya kapal feri

Jadi anak jangan nakal

Nanti teman pada lari


Kakek-kakek menggendong karung

Isinya lupa dibawa

Hapus saja wajah murung

Mari kita saling tertawa


Pantun Jenaka Remaja


Merupakan jenis pantun yang sangat diminati oleh para remaja. Biasanya mereka menggunakan pantun ini untuk guyonan atau menggombal. Tak jarang juga di dalam pantun masih terselip nasehat yang sifatnya memang dibuat lebih renyah dan ringan.


Berikut beberapa contoh pantun jenaka remaja yang perlu diketahui!


Merpati terbang hendak pulang

Hari sudah mulai petang

Hanya dengan melihat kamu datang

Hati ini rasanya senang


Ke pasar buah mmberi durian

Pulangnya membeli kue ketan

Duduk melamun sendirian

Nanti bisa kesambet setan


Ke toko buku bersama Drian

Orangnya tidak pernah sungkan

Tidak pernah kepikiran

Kamu kurus kurang makan


Pak tani ke ladang membawa karung

Dibawanya dengan jemari

Wajah kamu jarang murung

Kayak belum makan tiga hari


Hewan-hewan menangis tersedu

Mendengar musik yang sedang diputar

Senyummu manis bagai madu

Membuat hati ini bergetar


Besok pagi menebang pohon sagu

Memotongnya dengan parang

Apa kamu masih meragu

Aku ini milikmu seorang


Pagi-pagi sudah sarapan

Setelah pulang dari senam

Dari pada duduk sendirian

Ayo ikut makan malam


Jalan-jalan di pinggir kali

Tidak ada maksud ingin berenang

Kenapa kamu cantik sekali

Ingin abang bawa pulang


Bayangan cermin itu semu

Jangan kamu antipati

Sehari saja tidak bertemu

Serasa hidup tidak berarti


Menyalakan beberapa dupa

Untuk sembahyang orang budha

Kapan kita bisa berjumpa

Aku sudah sangat rindu


Air panas sudah mendidih

Untuk memasak roti garut

Hati ini rasanya sedih

Jika kamu terus cemberut


Seorang anak berbaju basah

Sedang naik seekor kuda

Hidup ini sudah susah

Apalagi jika kamu tak ada


Hari libur kunjung ke vila

Datangnya saat sore hari

Aku pikir kamu orang gila

Karena senyum-senyum sendiri


Penjual buah akan merugi

Jika hari terus mendung

Kemana manisku akan pergi

Bolehkah abang ikut bergabung?


Naik kereta turun di Krian

Daerahnya dekat surabaya

Kenapa adik sendirian

Apa perlu pergi berdua?


Anak-anak di depan kosan

Menikmati minuman marjan

Apa kamu tidak bosan

Jika tidak ada kerjaan?


Seekor kuda sedang berlari

Melintasi gedung olahraga

Melihat kamu senyum sendiri

Aku jadi mulai curiga


Pantun Jenaka Nasehat


Merupakan pantun berisi himbauan atau pesan tertentu yang di dalamnya. Himbauan tersebut bisa bermacam-macam, mulai dari himbauan tentang kehidupan, masalah pribadi, hingga lainnya.

Berikut contoh pantun jenaka nasehat yang perlu kamu tahu!


Pergi ke masjid subuh-subuh

Pulangnya langsung pergi rapat

Mana mungkin cepat sembuh

Minum obat saja kamu tak sempat


Pergi kerja ke kolam ikan

Memberi mereka semua pakan

Jangan sampai lupa makan

meski tidak ada yang mengingatkan


Melihat rusa pergi berlari

Ke arah hutan yang sepi

Bangun, hari sudah pagi

Waktunya mewujudkan mimpi


Pakai handbody merk marina

Sebelum hendak pergi kerja

Kenapa hidupmu sungguh merana

Mungkin karena bekerja


Bibi berkunjung membawa bawang

Diletakkan di atas meja

Dari mana dapat uang

Kalau kamu tidak bekerja


Seorang raja bersama pengawal

Pergi berburu naik kuda

Jika ingin tidak menyesal

Jangan malas selagi muda


Masak sayur dikasih micin

Masaknya sambil berandai-andai

Belajarlah kamu dengan rajin

Agar jadi murid yang pandai


Makan roti sambil minum kopi

Makannya bersama sonya

Jangan hanya bisa bermimpi

Tapi usaha mewujudkannya


Ke pasar apa mau dibeli

Tidak berniat beli ikan

Hidup hanya satu kali

Sayang kalau disia-siakan


Siput selalu datang terlambat

Kalah sama burung sriti

Jika tidak mau berobat

Apakah sudah siap mati?


Membaca surat pernyataan

Tulisannya bagai sebuah cobaan

Jangan lari dari kenyataan

Ini bukan perlombaan


Jalan-jalan ke Micigan

Tidak lupa mampir ke Praha

Semua Tuhan yang tentukan

Manusia cuma bisa usaha


Pergi ke luar memakai topi

Untuk membeli sekilo ikan

Mimpi hanyalah menjadi mimpi

Jika tidak diwujudkan


Duduk di atas kasur busa

Sambil menekuk kedua paha

Menang kalah jangan memaksa

Yang penting sudah mau usaha


Duduk di teras di sapa rani

Ia baru membeli guci

Gitu saja tidak berani

Kamu pemuda atau gantungan kunci


Dapat surat dari praha

Isinya hanya daftar isi

Mulai sekarang ayo usaha

Kalau tidak sekarang kapan lagi


Seorang gadis membawa panah

Duduk sendiri di atas tanah

Jangan pernah kamu menyerah

Menyerah hanya untuk orang lemah


Pantun Jenaka Pendidikan


Merupakan pantun yang bertujuan untuk bertujuan untuk mendidik tetapi dikemas dengan cara yang unik dengan memberikan sentuhan humor. Pantun ini juga bisa digunakan untuk memacu motivasi belajar siswa agar mendapatkan nilai yang bagus.


Berikut beberapa contoh pantun jenaka pendidikan yang perlu kamu tahu!


Seorang gadis tertidur pulas

Sambil mengenakan syal

Selagi muda jangan malas

Biar tua tidak menyesal


Danau tempat tinggal buaya

Yang terlihat hanya satu saja

Sekolah tidak membuat kaya

Di sana bukan tempat kerja


Seorang anak membawa gitar

Ia berlari karena dikejar

Jika ingin menjadi pintar

Kamu harus rajin belajar


Melihat anak berbaju kumal

Di depan toko cindera mata

Berusahalah dengan maksimal

Karena hasil sesuai dengan usaha


Mengangkat meja yang sangat ringan

Untuk membetulkan lampu pijar

Dari pada berpangku tangan

Lebih baik pergi belajar


Salah satu logam namanya baja

Logam juga namanya mangan

Pekerjaan tidak untuk dipikirkan saja

Tetapi untuk diselesaikan


Burung merpati membawa batu

Dijatuhkan di perapian

Jika kamu mengerjakan sesuatu

Fokuslah untuk mencapai tujuan


Hutan ini sangat sepi

Hanya terlihat beberapa gajah

Hidup harus punya mimpi

Karena mimpi adalah arah


Seekor kucing kemarin mati

Matinya sambil berdiri

Hidup ini sungguh berarti

Jangan sampai lupa diri


Induk ayam telah kembali

Ke rumah bapak pontoh

Semakin mengerti semakin peduli

Jangan sampai masa bodoh


Duduk di kursi bagian tepi

Sambil mendengar lantunan adzan

Semua orang punya mimpi

Jangan sampai tidak diwujudkan


Sore-sore makan roti roma

Sambil duduk rumah belakang

Walau ujian masih lama

Bisa belajar dari sekarang


Dari arah timur terbit mentari

Semua orang pergi bergegas

Belajar harus setiap hari

Jika ingin juara kelas


Baju di jemuran masih basah

Tapi sudah tidak berbusa

Semua pelajaran terasa susah

Kalau belum terbiasa


Pantun Jenaka Cinta


Merupakan pantun berisi rangkaian kalimat kasih sayang dan cinta yang diselipi dengan humor-humor segar. Pantun jenis ini cukup populer di kalangan anak-anak muda, biasanya mereka menggunakan pantun seperti ini untuk diberikan kepada pacar, gebetannya, atau teman.


Berikut beberapa contoh pantun jenaka cinta yang perlu kamu tahu!


Melihat nenek minum jamu

Di samping adik sedang bermain

Belahan jiwaku adalah kamu

Tidak pernah ada yang lain


Burung merpati warnanya putih

Sedang hinggap di atas dahan

Hati ini tak pernah letih

Meski tetap kamu abaikan


Hari raya makan kupat

Sambil makan banyak roti

Jantungku berdetak cepat

Sepertinya aku jatuh hati


Anak ayam masuk kandang

Jalannya sangat perlahan

Kekasih hati tak kunjung datang

Hati ini sudah tak tahan


Ayah duduk di ruang tamu

Sambil memangku adikku sora

Menikmati sore bersamamu

Membuat hati senang gembira


Pergi ke kantor mengantar naskah

Sambil antar beberapa pena

Ke arah mana kaki melangkah

Ku harap adek ada di sana


Nonton tv sambil makan kacang

Nontonnya bersama mayang

Helaian indah rambutmu yang panjang

Membuat diri terus terbayang


Ke pasar membeli ikan

Untuk jamuan para tamu

Meski aku kamu abaikan

Hatiku ini tetap untukmu


Jalan-jalan membeli kain

Motifnya bunga-bunga

Kenapa harus cinta yang lain

Kalau kamu saja sudah sempurna


Adik kecil sedang menangis

Menangis mencari susunya

Aduhai sungguh manis

Baju biru siapa yang punya


Ke hutan melihat macan

Yang sedang makan kadal

Maksud hati mengajak berkencan

Apa daya tak ada modal


Di pantai sedang ada volli

Mainnya pasti beregu-regu

Kenapa kamu jahat sekali

Padahal jawabanmu selalu ku tunggu


Buah jambu hanyut di tepi

Terombang ambing kesana kemari

Ketika hati sedang sepi

Rasanya ingin segera berlari


Ke pulau kecil naik perahu

Perginya sendirian

Apa kamu tidak tahu

Aku butuh kepastian


Banyak orang suka salak

Buat suguhan para tamu

Meski cintamu sudah ditolak

Anggap dia bukan untukmu


Pantun Jenaka Lucu


Merupakan pantun jenaka yang berisi rangkaian kata-kata yang sifatnya lucu dan menghibur atau bisa membuat orang lain tertawa. Jenis pantun ini cukup banyak, mungkin salah satunya bisa dilihat dari acara tv yang sering menggunakan pantun sebagai hiburan untuk penonton.


Berikut beberapa contoh pantun lucu yang bisa penulis berikan!


Melihat hewan kerbau

Sedang dimandikan oleh rudi

Pantas saja kamu bau

Ternyata jarang mandi


Berbelanja ke pasar ikan

Sampai lokasi sudah buyar

Jangan aku kamu lupakan

Karena utangmu belum kau bayar


Di depan ada rawa-rawa

Dibuat mandi beberapa badak

Tak bisa kutahan tawa

Melihat tikus sedang berbedak


Membuat acar dari mentimun

Untuk dimakan bersama roti

Jangan hanya terus melamun

Duduk merenung tanpa arti


Sapi jantan tubuhnya kurus

Karena tidak makan padi

Dari pada ngomong terus

Mending kamu cepat mandi


Tidak ada semut yang mati

Karena terinjak kaki gajah

Tidak tahu kapan pasti

Seorang jomblo akan menikah


Buah duren kulitnya berduri

Dipetik dari pohon oleh pak tani

Melihat kamu duduk sendiri

Ingin sekali ku menemani


Beli perabotan harganya murah

Itu pasti hal yang lumrah

Aku minta obat merah

Kupikir hatiku sedang berdarah


Burung gereja terbang terpisah

Lalu hinggap di atas dahan

Jangan resah juga gelisah

Menjadi jomblo bukan akhir kehidupan


Ke pasar membeli buah duku

Jangan lupa membeli ketela

Jangan kamu jahat padaku

Karena aku bisa gila


Jalan-jalan ke kota Solo

Pulangnya lewat Magetan

Hei kamu para jomblo

Jangan lupa jaga kesehatan


Seorang laki-laki membawa tembak

Ternyata ia sedang berburu

Bila kamu bisa menebak

Tulang apa warnanya biru?


Mengendap-ngendap ulat bulu

Taku dimakan burung kakak tua

Apa kamu tidak malu

Liburan pakai modal mertua


Sebuah batu pasti tenggelam

Apalagi batu pualam

Ketika hari sudah malam

Kenapa langit warnanya hitam?


Anak kecil naik komedi putar

Ia turun dengan mendadak

Bila kamu memang pintar

Buah apa yang berbedak?


Pantun Jenaka Sindiran


Merupakan salah satu jenis pantun jenaka yang berisi kata-kata sindiran untuk orang atau situasi di masyarakat. Pantun sindiran biasanya tidak akan membuat orang lain merasa sakit hati, karena bahasa yang digunakan lebih ringan dan mengandung kata humor.


Berikut beberapa contoh pantun jenaka sindiran yang perlu diketahui!


Naik mobil merk Agya

Untuk pergi ke toko busana

Mantan saja sudah bahagia

Kenapa kamu masih merana


Kemarin melihat burung Merak

Yang sedang naik Otto

Jangan kamu ini norak

Ketemu bule saja berfoto


Hari sabtu ikut pramuka

Kemahnya di lapangan Pema

Kenapa kamu tidak peka

Hati ini ingin bersama


Mengerjakan pr di rumah Anya

pulangnya diantar naik delman

Makan saja semuanya

Bukankkah besok kamu tak butuh teman


Ziarah ke makam para sunan

Dapat tempat duduk di depan

Mantan sudah naik pelaminan

Kalau boleh tau kamu kapan?


Seekor semut jalan perlahan

Takut akan dilukai

Biar bajuku ini murahan

Yang penting masih bisa dipakai


Tadi malam hujan angin

Paginya masih ada bekas

Jika ingin kepala dingin

Coba masukkan dalam kulkas


Itik duduk di atas papan

Nampaknya sebentar lagi mati

Harta ini cuma titipan

Jadi jangan tinggi hati


Ke bengkel beli oli

Karena panas pakai topi

Ingin tertawa berkali-kali

Melihat kucing minum kopi


Jalan-jalan ke malaysia

Di sana melewati hamparan padi

Aku tahu satu rahasia

Cuma kambing tak suka mandi


Ketika sekolah tinggal di Ma’had

Di sana tidak seorang diri

Kalau kamu ke orang jahat

Mati jalan saja sendiri


Siang hari menanam pohon talas

Bibitnya ada di atas ubin

Sekarang saja suka malas

Berharap sukses itu tak mungkin


Hembusan angin siang hari

Paling enak di dekat kali

Kita hidup tidak sendiri

Kenapa kamu sombong sekali


Setiap hari pergi sekolah

Letaknya di daerah manyar

Hutang itu tidak masalah

Asal jangan lupa dibayar


Ternak belum dikasih makan

Pemiliknya pergi ke Lumajang

Apa mau disombongkan

Lahir saja masih telanjang


Anjing itu sudah pulih

Berjalan sudah semau-mau

Pacar aku tak pilih-pilih

Karena yang dipilih belum tentu mau


Pantun Jenaka


Pantun jenaka merupakan pantun yang berisi hal-hal lucu dan menarik yang bertujuan untuk menghibur pendengar atau pembaca. Terkadang pantun ini juga digunakan untuk menyampaikan sindiran kepada seseorang atau masyarakat yang dikemas secara jenaka dan ringan.


Berikut beberapa contoh pantun jenaka!


Jalan-jalan di waktu malam

Mampir ke toko membeli lampu

Rasa buah jeruk memang asam

Tapi kalah asam dari baumu


Buah apel warna merah

Dimakan di depan rumah

Jangan sembarang buang sampah

Kalau tidak mau kena marah


Pergi ke pasar membeli anggur

Anggur yang dibeli warna merah

Masa muda asik menganggur

Masa tua bisa bisa nangis darah


Pagi hari mendengar dangdut koplo

Ditemani secangkir kopi

Aku tahu kamu jomblo

Kemana-mana selalu sendiri


Sarapan pagi di dekat kali

Sambil melihat munculnya mentari

Melihat cowok tampan sekali

Dikira single ternyata beristri


Burung kenari terbang tinggi

Di langit sore hari

Menangis di kamar seorang diri

Hanya jomblo bisa begini


Pergi ke bengkel membeli baut

Lalu pergi ke toko sepatu

Duduk sendiri menghadap laut

Kukira orang ternyata batu


Seorang gadis pakai baju biru

Di tangannya bawa rotan

Coba cari pacar baru

Jangan terus mengenang mantan


Berjalan kaki ketika pulang

Mempir dulu ke rumah makan

Memegang pundak seseorang

Dikira teman ternyata bukan


Pergi liburan ke daerah gowa

Perginya bersama mala

Rasa hati ingin tertawa

Melihat rusa duduk bersila


Bau harum kapur barus

Jumlahnya ada sepuluh

Bukankah aku ini kurus

Bobot cuma delapan puluh


Kucing hitam di depan pintu

Sambil duduk di atas rotan

Gadis cantik bersepatu

Ku kira pacar ternyata mantan


Paling enak makan durian

Sambil mendengar banyak saran

Jalan-jalan sendirian

Melihat orang lagi pacaran


Beli mercon jenis smoke

Ditambah beli kembang api

Kulitnya putih badannya semok

Ku kira cewek ternyata sapi


Pergi bekerja ke rumah majikan

Sambil bawa tas kresek

Segera kamu kuberi makan

Kalau lapar pasti resek


Pagi-pagi mengantar teman

Ke apotek beli obat

Jomblo harus jaga kesehatan

Kalau sakit tidak ada yang rawat


Raket bulutangkis merknya Yonex

Belinya bersama papa

Yang dipakai memang jam Rolex

Kalau boleh tau KW berapa?


Penutup


Demikian pembahasan pentun jenaka kali ini, mulai dari pengertian pantun jenaka, ciri-ciri, jenis, hingga contohnya sudah penulis tuliskan dengan detail. Jika sudah tahu, kamu harus mencoba membuat beberapa pantun mulai sekarang.


Percayalah dengan kemampuan yang kamu miliki, jangan ragu. Itu dulu, mungkin lain kali kita bisa bertemu di pembahasan lainnya. Have a nice day, gaes.[]


Kumpulan Pantun Jenaka Tentang Cinta, Pendidikan, Nasehat dan Maknanya Kumpulan Pantun Jenaka Tentang Cinta, Pendidikan, Nasehat dan Maknanya Reviewed by Admin on January 05, 2018 Rating: 5
Powered by Blogger.