Contoh Puisi Pendek tentang Kehidupan, Alam, Cinta, dan Persahabatan

Contoh Puisi Pendek – Bagi para pemerhati karya sastra, tulisan-tulisan seperti pantun dan puisi merupakan sesuatu yang memberi ketenangan dan kenikmatan dalam hidup mereka. Lantunan kata kata puisi yang memiliki makna yang sangat dalam membuat mereka makin penasaran untuk meneliti apa makna sebenarnya dari puisi tersebut.


Maka, tidaklah mengherankan apabila di kehidupan mereka banyak tertulis kata-kata bernuansa sastra seperti puisi dan pantun. Para pemerhati sastra bahkan mengoleksi berbagai jenis puisi di buku atau diary mereka, seperti puisi singkat, puisi pendek, puisi persahabatan, puisi cinta dan lain sebagainya.


Berbeda dengan seseorang yang tidak menyukai kata kata ambigu yang sulit dipahami, mereka tidak begitu senang bahkan cenderung antipati dengan karya sastra seperti puisi. Hal itu menjadi masalah, ketika guru di sekolah memberi tugas untuk membuat atau mendalami karya sastra seperti puisi.



Kumpulan Contoh Puisi Pendek


tulisan seperti pantun dan puisi merupakan sesuatu yang memberi ketenangan dan kenikmatan  Contoh Puisi Pendek tentang Kehidupan, Alam, Cinta, dan Persahabatan


Jangan khawatir, kumpulan puisi pendek ini ini akan membantu tugas sekolah kamu berkaitan dengan puisi. Kami menulis berbagai contoh puisi pendek, di antaranya adalah puisi pendek sahabat, puisi pendek tentang cinta, puisi pendek romantis dan lain-lain.


Semuanya terangkum dalam kumpulan puisi pendek yang kebanyakan adalah contoh puisi bebas pendek. Kamu tinggal memilah dan memilih puisi sesuai dengan keinginan kamu.


Puisi Pendek: Kita Satu


Kita hanyalah benih yang saling tindih

Lalu tumbuh melalui beberapa musim yang utuh

Berselang pun menjulang

Lantas saling tumbang

Dan hanya satu yang berdiri

Seraya meratap tanpa henti


Puisi Cinta Islami Pendek: Bayang di Balik Tirai


Khusyuk melebur dzikir

Menunduk penuh harap

Memecah batu di dada

Menguping kisah bayang

Di balik tirai

Para pecinta mabuk kepayang

Pada bait bait penghambaan

Hingga sirnah rasa ingin segala yang nampak di mata

Mempertemukan wajah hamba

Dengan Sang Kekasih

Cahaya di atas Cahaya


Puisi Pende: Dalam Kardus Inovasi


Abu rokok ditumpuk-tumpuk

Rencananya dijadikan pupuk

Usul punya usul lebih baik

Dibikin kerupuk

Rasanya pasti kriyuk kriyuk

Kalo tak paham jangan mangguk mangguk


Puisi Pendek tentang Alam: Longsor


Dinding bukit terkelupas

Menggelinding bebatuan

Tanah berlumpur

Menutup jalan

Roda roda tertahan

Wajah wajah murung

Lelah menunggu

Sebagian mengumpat

Para penebang pohon

Ini salah mereka memperkosa

Keperawanan hutan lindung

Setelah puas

Tak meninggalkan benih


Maghrib di Ujung Kota


Dua lelaki mengejar detik

Menguning di ufuk timur

Aroma basah sepanjang jalan

Selepas hujan mengeram debu

Menggenang dalam kubangan

Sesekali melambatkan langkah

Langit menghitam kian khawatir

Akankah sampai di awal rakaat ?


Puisi Singkat dan Sajak Hujan


Perlahan menipis gumpalan

Awan langit memutih

Tergenang di kolam penampungan

Sorot mata bocah pengungsi

Berbinar binar

Sepanjang jalan bersorak sorak

Basah badan menarik gerobak

Jirigen jirigen air tertata rapi

Tanah kita tak kering lagi

Hujan telah kembali


tulisan seperti pantun dan puisi merupakan sesuatu yang memberi ketenangan dan kenikmatan  Contoh Puisi Pendek tentang Kehidupan, Alam, Cinta, dan Persahabatan
headlinebogor.com

Puisi Pendek tentang Kehidupan: Bermegah-Megah


Wajah-wajah tengadah

Seperti sampah di hadapan raja

Hati gudah mengharap berkah

Dari Rosul utama dan mulia

Kehidupan terus menjajah

Mengelincirkan langkah bermegah-megah

Berbalut resah terus mengejar sampah

Pada akhirnya terengah-engah salah-salah

Tahu tetapi tidak mau

Mau tetapi tidak tahu

Berpegah rajah-rajah

Membuai angan siluman

Pada akhirnya semua tahu

Ketika badan membujur kaku

Sedari awal sudah tahu

Berlaga belagu dan dungu


Puisi Pendek: Dingin


Sunyi, hanya suara rintik hujan

Kulihat malam semkin kelam

Hmm cuacamu semkin aduhai

Buatku nyaman dalam pembaringan

Menatap lampu kamarku

Melihat sekelilingku, aku sendiri

Udara semakin dingin kurasa

Kutarik selimut

Kuambil bantal

Setia temani tidurku

Dingin, semakin dingin

Lelapkanlah aku dalam tidurku


Puisi Pendek Sedih: Gundah


Jejakmu semakin jelas

Di saat kau mulai aku lepas

Bagai nafas

Kau terus hadir tanpa lelah

Pelipur jiwa yang gundah

Masih pantaskah aku merindumu

Sementara arahku kian tak tentu

Jika ada kesempatan kedua

Izinkan aku tuk kembali padamu

Merajur kisah kasih sendu

Yang dulu selalu kurindu


Puisi Singkat Lelaki Dalam Gelas


Aduhai lelaki perkasa

Tersenyum manis

Tanpa gula

Sehabis keramas

Mengunyah ampas

Kopi sisa

Yang penting ada sebatang surya

Asap tebal bikin puas

Tak sarapan tak apa

Walau dikata istri berbahaya

Setiap hari ratusan pabrik rokok

Membunuh jutaan manusia indonesia

Kenapa gak ditutup aja pabriknya ?


Puisi Patah Hati Pendek: Karangan Bungaku


Bunga yang ku ikat

Dan yang kukarang sedemikian Indah

Bukan untuk siapa

Melainkan untuk hatiku

Yang sudah dalam terkubur

Gelap Setelah kepergianmu


Puisi Singkat: Cerita Senja


Saat senja bercerita

Aku mendengarnya

Meskipun riuh hujan basahi bumi

Ibu pertiwi pun gembira saat katak bernyanyi

Tertawa riang saat dunia mulai senang

Meskipun gelap kini hadir

Kutau itu takdir

Meski nyiur melambai

Angin yang menjamahnya.


tulisan seperti pantun dan puisi merupakan sesuatu yang memberi ketenangan dan kenikmatan  Contoh Puisi Pendek tentang Kehidupan, Alam, Cinta, dan Persahabatan
behance.net

Contoh Puisi Pendek tentang Alam: Negeri di Awan


Aku melihat

Gunung-gunungku memutih

Hutan-hutanku juga memutih

Sungai-sungai memutih

Dimana hijauku Indonesia ?

Aku melihat langitku menurunkan awan

Juga putih

Apakah ini kabut

Bertanya ?


Memacu Waktu


Masih beredar

Mata ini belum jua pendar

Memancang tiang radar

Seperti enggan bermimpi

Menekuk pagi

Memusuhi esok hari

Memberi alasan melawan kenyataan

Memecut mimpi yang sangat lamban

Berharap lebih cepat dari ketentuan

Bahwa roda berputar lagi


Puisi Islami Singkat: Ayat-Ayat Cinta


Sekelumit senja berbicara

Mengulas raut suara tentang cinta

Tegas nan lembut dari bibir sang kelana

Tercengang aku, getar di hulu jiwa

Ayat-ayat bergelimang deras

Pun tuliku kian pangkasi tuntas

Aku tercandu dengung

Obat muram yang tergantung

Sederhana adalah bersamamu

Terjajar di beranda jingga dan merindu

Tafsirkan lakon yang dahulu

Dan memundakkan ikhtibar pada lantai terpadu.


Puisi Pendek Cinta tentang Rindu


Bebatuan menahan teriakku

Terpantul pikuli jengah kekacauan

Aku tetap menantimu

Sesampai laku berkumandang habiskan rantau-rantau kesuraman

Aku masih menetapi segala ratap yang curam

Dengan sunyi yang menghimpit

Untukmu, rindu

Tiada pernah kubergegas meninggalkanmu

Walau selangkah

Tidak, rindu

Jenuh kian tertarik padamu

Dan selalu ingkar kepada bibir cintaku

Aku masih menanti kepulanganmu

Kaulah kekasih tergelap dari jiwaku


Puisi Bebas Pendek: Tukang


Tugas terkekang

Tuntutan menyahur hutang

Tuan menyuruh

Bertangguh

Tukang

Tumpuan belakang

Tulang punggung sakit

Bank plecit

Ngoncit

Tukang

Tanpa kernet

Sendiri tangan lecet

Semen panas

Ganas


Cahaya Harapan


Sang fajar begini silau

Menyerap lembab sisa tadi malam

Basahan tanah mulai mengering

Di sekian banyaknya guguran daun

Terselip satu diantaranya

Satu yang memberiku duka panjang

Jika tak ada mendung hujan pun takturun

Bara api yang akan menyala

Takkan mudah padam tanpa air surga

Meski kabut gunung mengurung

Lebih baik dari pada sisa arang

Yang tak bisa berguna lagi

Masih ada setetes cahaya harapan

Untuk bersemi benih buah manis

Yang entah kapan bisa dituai

Seiring waktu yang berjalan


Memorandum Ibu Mertua


Anak perempuan jelita sempurna

Dijaga ibu licik sejuta mahu

Yang datang merapat

Ditapis-tapis bak hampas teh

Disaring malah disuling

Dengan propaganda

Berkepentingan

Belum jadi kahwin

Itu ini sudah dipinta

Sudah kahwin

Punya macam-macam acara

Bulan madu berdua jadi bertiga

Kerana ibu mertua turut serta

Tak ada orang nak jaga

Alasan bonanza belaka

Kacau daun tak kira masa.


tulisan seperti pantun dan puisi merupakan sesuatu yang memberi ketenangan dan kenikmatan  Contoh Puisi Pendek tentang Kehidupan, Alam, Cinta, dan Persahabatan


Puisi Galau Pendek: Racau


Di ombak laut

Hempasan badai

Menina bobokkan cemara

Pucuk daun menari gembira

Berirama burung Tempua

Melayang

Berenang menuju bintang

Bermain

Berirama pelangi malam

Bulan

Bersembunyi dibalik hitam

Dibalik hitam kelam

Berjuta tangan mencengkam

Berbisik merdu merayu

Padaku

Yang sedang meracau


Kehampaan


Hati ingin menampik kesalahan

Namun kebenaran hanya milik pembelaan

Sedang resah telah mengalungi beku

Sudah mengendap luapan tangis

Menuangkan kepedihan yang selalu mendawai

Meronce hari berganti dengan kehampaan


Puisi Pendek Romantis: Matamu


Adalah muara segala puisiku

Tenggelam dalam dekapnya

Mengurai ausnya kelu sunyi tak terkataku

Matamu

Adalah puisiku yang memuisikanku

Ays

Andai kau masih disini

Kan kulukis kembali potretmu


Puisi Singkat: Kuota rindu


Di sini

Malam kelam berlumur air hujan

Aku menyapa

Apa kabar mu di sana

Wahai bidadari surga

Tepikan saja rasa risau mu di dada

Bersama malaikat kecil kita

Bila perlu jauhkan saja

Galaumu hingga menembus kutub utara

Tenang serta damaikan

Hatimu duhai belahan jiwa

Di kesunyian dan kedalaman surga cinta kita

Sebab kuota rinduku padamu

Masih tersisa satu tera


Teras Senja


Gumam dera jiwa hampa

Telisik lembaran pada ejaan-ejaan tua

Hasrat ini terjalar mendahaga

Kelaparan berlipat-lipat ganda

Senja bercurah terapit jingga

Candu itu bergolak dengan makna

Kusut ciderai cerita lama

Sesal berkembang menyumpal pembuluh dada


Rindu di Kulit Senja


Mega merona jingga

Seakan membisik rindu

Kicau burung iringi cakrawala

Meradang jiwa, sendu

Binar mentari nan tenggelam

Rindu menyayat jiwa

Langit sunyi,nan suram

Menanti penglipur lara

Riuh angin lambaikan daun senja

Sampaikan rinduku padanya

Hanya dia yang kudamba

Moga abadi sampai ujung nyawa


Aksara Jaga


Tidur terjaga,terjaga dalam tidur

Dipeluk rembulan di alam membiru

Tangis air mata saksi sebuah ketulusan

Dari harapan yang mengakar binar nurani


Kicauanku


Malam mulai menghampiri

Raguku untuk menggrogoti

Mampu kah diri berlayar sendiri, saat sepi menghantui

Ombak membelai

Badai mencumbui

Jiwa beraga namun membeku

Pada deraian hujan membasahi kalbu

Desiran angin menggontaikan langkahku

Hangatnya mentari menambah bara

Jiwa bercinta dengan lara yang berbalut luka

Ingin ku lari berbagi duka yang menepi

Dirimu tak jua menghampiri


Kabut Senja


Mega kelabu

Menyapa santun rindu

Seburat angan terlintas depanku

Menanyakan kerisauan hatiku

Semakin pekat hitam megaku

Gerimis berdatangan singgahi bumiku

Pijak kaki tak terjejaki langkahku

Rinai hujan memburu sepiku

Asap tebal tutupi jalanku

Setapak jingga temaniku

Berjejak gulana kalbuku

Menyusuri rindu padamu


Puing Kenangan


Dalam risau kami bertanya:

Manakah surau-surau itu ?

Tempat kami mencari ilmu

Manakah tanah lapang itu ?

Tempat gembala dan bola-bola

Kawanan bocah bermain lincah

Ah, hanya bayangan saja

Nyatanya bangunan sekolah tampak rata

tak tersisa, tak teraba


Tanah Basah


Lihatlah kasih langit

Curahan hujan basahi bumi

Tanah basah kembali subur

Dengarlah nyanyian katak bersenandung

Senyum petani menanam benih

Kelakar bocah main hujan-hujanan

Murung sang ibu cucian belum kering


Berguru Pada Alam


Belajar pada angin

Berdaya menyentuh segala

Tanpa tunjukan rupa

Menghalau panas dan luka

Atau hangatnya api

Pada nyala kecil lentera

Bias cahaya terangi semesta

Bahkan kobarannya sebagai penanda

Babak baru siklus manusia

Tanahpun sering menasiahati

Bahwa memberi adalah bakti

Meski harus kikis saripati diri


Aku Bukan Penganggur


Selain segulung rokok

Dari a sampai z

Adalah tar dan nikotin

Tanpanya, aku mayat bisu

Penyampaian jiwa

Menerusi tinta

Hari tanpa menulis

Seperti dunia tanpa kopi

Alkisah makanan tiada garam

Bunga tidak punya haruman lagi

Sekurang-kurangnya

Andai ditanyakan orang

Apa pekerjaanmu ?

Aku jawabkan pada sekalian

Mereka itu

Aku seorang penulis


tulisan seperti pantun dan puisi merupakan sesuatu yang memberi ketenangan dan kenikmatan  Contoh Puisi Pendek tentang Kehidupan, Alam, Cinta, dan Persahabatan
tumblr.com

Puisi Pendek Menyentuh Hati: Pendosa


Dekap mendalam

Degub binal

Desah memecah celah

Dinding berbisik lirih

Peluh mengucur binasa

Terlena sesat

Kelam sesaat

Jangkrik terus mengeong

Tidak ada suara lain membelah kesunyian

Kasak-kusuk daun karena angin

Hawa sejuk lanjut merasuk

Terkapar di antara kilau bulan bintang

Tertusuk nyeri embun yang tak kunjung redup


Puisi Religi Pendek: Selepas Salam


Di selapas salam

Aku tak bisa memelukmu

Tak ada cucuran kehinaan

Doa-doa dihamburkan hampa

Takbir pun terhenti

Pengagungan mengkhusyuk jabatan

Ciuman-ciuman tipuan diabadikan

Aroma parfum senandungkan pujian

Di seusai salam

Mata tak lagi menangkap rinai sesal

Kekosongan mengalirkan jumawa

Aku merindumu di desah hujan


***


Demikian kumpulan contoh puisi pendek semoga bisa membantu kamu untuk mengerjakan tugas Bahasa Indonesia yang diberikan oleh guru di sekolah.


Kamu juga bisa mengirim karya sastra seperti puisi, pantun, kata-kata mutiara maupun cerpen kepada kami. Jika karyamu memenuhi syarat tentu kami akan mempublikasikannya. Semoga bermanfaat!

Contoh Puisi Pendek tentang Kehidupan, Alam, Cinta, dan Persahabatan Contoh Puisi Pendek tentang Kehidupan, Alam, Cinta, dan Persahabatan Reviewed by Admin on January 04, 2018 Rating: 5
Powered by Blogger.